BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem integumen adalah sistem
organ yang membedakan, memisahkan dan melindungi terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar
yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Secara ilmiah kulit adalah lapisan
terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi
dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas
permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai
pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Radang kulit merupakan reaksi alergi
berupa ruam dan juga gatal pada kulit. Namun jangan takut karena penyakit ini
tidak menular, tetapi biasanya diturunkan melalui keluarga. Sifat dari penyakit
ini berulang sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara total. Jika radang
kulit ini terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan sembuh dengan
total.
Penyakit kulit adalah penyakit infeksi
yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar
pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktulama untuk menunjukkan efek.
Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap
pengobatan. Tidak banyak statistik yangmembuktikan bahwa frekuensi yang tepat
dari penyakit kulit,namun kesan umumsekitar 10-20 persen pasien mencari nasehat
medis jika menderita penyakit padakulit. Matahari adalah salah satu sumber yang
paling menonjol darikanker kulit dantrauma terkait.
1.2 Tujuan penulisan
a. Tujuan
umum
Agar
mahasiswa dapat mampu memahami patogenesis dan patofisiologi struktur dan
fungsi sistem integumen.
b. Tujuan
khusus
Agar
mahasiswa mengetahui dan memahami:
·
Peradangan pada kulit
·
Infeksi pada kulit
·
Alergi pada kulit
1.3 Sistematika penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1.2 Tujuan
penulisan
1.3 Sistematika
penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Integumen
2.2 Peradangan pada Kulit
2.3 Infeksi pada Kulit
2.4 Alergi pada Kulit
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sistem Integumen
A. Pengertian
Kata integumen ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum" yang berarti "penutup". Sistem integumen
atau biasa disebut kulit adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya dan
merupakan organ yang paling luas, dimana orang dewasa luasnya mencapai lebih dari
19.000 cm.
Sistem integumen meliputi kulit dan derivatnya.
Kulit yang sebenarnya adalah lapisan penutup yang umumnya terdiri atas dua
lapisan utama yang letaknya disebelah luar jaringan ikat, kendur. Sedangkan
derivat integumen meliputi struktur-struktur tertentu yang secara ontogeni
berasal dari salah satu dari kedua lapisan utama pada kulit yang sesungguhnya
yaitu epidermis dan dermis. Stuktur-struktur tersebut mencakup kulit, rambut, bulu,
sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).
B. Fungsi Integumen
1.
Perlindungan
Kulit
yang menutupi sebagian besar tubuh memiliki ketebalan sekitar 1 atau 2 mm saja,
padahal kulit memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap invasi
bakteri dan benda asing lainnya.
2.
Sensibilitas
Ujung-
ujung reseptor serabut saraf pada kulit memungkinkan tubuh untuk memantau
secara terus menerus ke adaan lingkungan disekitarnya. Fungsi utama reseptor
pada kulit adalah untuk mengindra suhu, rasa nyeri, sentuhan yang ringan dan
tekanan (sntuhan yng berat). Berbagai ujung saraf bertanggung jawab untuk
bereaksi terhadap setiap stimuli yang berbeda. Meskipun terbesar diseluruh
tubuh, ujung-ujung saraf lebih terkonsentrasi pada sebagian daerah dibandingkan
bagian lainnya. Sebagai contoh, ujung-ujung jari tangan jauh lebih terinervasi
ketimbang kulit pada bagian punggung tangan.
3.
Keseimbangan
Air
Stratum
korneum (lapisan tanduk) memiliki kemampuan untuk menyerap air dan dengan
demikian akan mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari
bagian internal tubuh dan pembertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan.
4.
Pengaturan
Suhu
Tubuh
secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme makanan
yang memproduksi energi. Panas ini akan hilang terutama lewat kulit. Tiga
proses fisik yang penting terlibat dalam kehilangan panas dari tubuh ke
lingkungan. Proses pertama, yaitu radiasi, merupakan pemindahan panas ke benda
lain yang suhunya lebih rendah dan berada pada suatu jarak tertentu. Proses
kedua, yang dinamakan konduksi, merupakan pemindahan panas dari tubuh ke benda
lain yang lebih dingin yang bersentuhan
dengan tubuh. Panas yang dipindahkan lewat konduksi ke udara yang melingkupi
tubuh akan dihilangkan melalui proses ketiga, yaitu konveksi, yang terdiri atas
pergerakan massa molekul udara hangat yang meninggalkan tubuh.
5.
Produksi
Vitamin
Kulit
yang terpajan sinar ultraviolet dapat merubah subtansi yang diperlukan untuk
mensintesis vitamin D (kolekalsiferol). Vitamin D merupakan unsur esensial
untuk mencegah penyakit riketsia, suatu keadaan yang terjadi akibat defisiensi
vitamin D, kalsium serta fosfor dan yang menyebabkan deformitas tulang.
C. Komponen Integumen
Secara
rinci, integumen dapat dibedakan atas:
1.
Kulit
Kulit
adalah bagian terluar tubuh. Beratnya ± 4,5 kg menutupi area seluas 18kaki
persegi dengan BB 75 kg. Dilihat dari strukturnya, kulit terdiri dari dua
lapis, paling luar disebut Epidermis tersusun atas epithelium, skuamosa
bergaris, dan lapisan di bawahnya disebut dermis tersusun dari jaringan ikat
tidak beraturan. Kedua lapisan tersebut berlekatan dengan erat. Tepat di bawah
dermis terdapat lapisan hypodermis atau fasia superficial yang terutama
tersusun dari jaringan adiposa yang bukan bagian dari kulit. Lapisan ini banyak
mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai
cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh,
mengikat kulit secara longgar dengan organ yang terdapat di bawahnya. Lapisan
ini mengandung jumlah sel lemak yang beragam.
a. Epidermis
Epidermis
merupakan permukaan kulit paling luar dengan tebal ± 0,07– 0,12mm. Epidermis
tersusun dari lapisan epitelium bergaris, mengandung sel-sel pigmenyang memberi
warna pada kulit dan berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar
matahari. Epidermis terdiri dari beberapa lapis sel. Lapis paling luar disebut
stratum korneum, yang disebut juga lapisan bertanduk, karena lapisan ini
tersusun dari sel-sel pipih berkeratin yang merupakan sel-sel mati. Keratin
adalah suatu protein yang bersifat tahan air, jadi lapisan ini merupakan
“mantel” tubuh alami yang melindungi jaringan-jaringan yang lebih dalam dari
kehilangan air. Lapisan ini secara terus menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun secara terus menerus pula selalu diganti oleh sel-sel yang
lebih dalam. Persis di bawah stratum korneum adalah stratum lusidium, yang
nampak lebih terang disebabkan akumulasi dari molekul keratin. Di bawah stratum
lusidium adalah stratum granulosum, merupakan daerah dimana sel-sel mulai mati
karena terakumulasinya molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari
daerah dermal. Lapisan epidermis yang berbatasan langsung dengan dermis adalah
stratum germinativum, yang tersusun dari stratum spinosum dan stratum basal.
Stratum germinativum tersusun dari sel-sel epidermal yang menerima nutrisi
cukup daridermis. Sel-sel tersebut mengalami pembelahan dan menghasilkan
berjuta-juta sel baru setiap hari. Sel-sel yang lebih tua akan terdesak keluar
menjauhi sumber nutrisi, sehingga lambat laun akan mati dan mengalami
keratinisasi. Sel utama kedua epidermis (setelah keratinosit) adalah melanosit,
ditemukandalam lapisan basal. Perbandingan sel-sel basal terhadap melanosit
adalah 10 : 1. Didalam melanosit disintesis granula-granula pigmen yang disebut
melanosom. Melanosom mengandung biokroma coklat yang disebut melanin. Melanosom
dihidrolisis oleh enzim dengan kecepatan yang berbeda-beda. Jumlah melanin
dalam keratinosit menentukan warna dari kulit.
Melanin melindungi kulit dari pengaruh-pengaruh
matahari yang merugikan. Sebaliknya, sinar matahari meningkatkan pembentukan
melanosom dan melanin. Orang Afrika-Amerika maupun keturunan Kaukasia mempunyai
jumlah melanosit yang sama. Orang Afrika-Amerika mempunyai melanosom-melanosom
besar yang tahan terhadap destruksi oleh enzim-enzim hidrolisis, sedangkan
keturunan Kaukasia mempunyai melanosom yang kecil dan lebih mudah dihancurkan. Selain
produksi melanin, warna kulit juga dipengaruhi oleh oksigenasi darah,darah
dermal memasok warna merah melalui sel-sel lapisan lebih atas yang agak
transparan, sehingga kulit berwarna merah. Bila darah dermal kekurangan
oksigenatau tidak bersirkulasi dengan baik, kulit akan menjadi kebiruan atau
disebut sianotik.
b. Dermis
Dermis
tersusun atas jaringan ikat, terdiri dari dua daerah utama, yaitu daerahpapilar
dan daerah retikular. Seperti pada epidermis, ketebalannya tidak merata, misalnya
dermis pada telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada di bagian kulit
yang lain.
1) Lapisan
papilar merupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian bawah papila
ini nampak bergelombang. Proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis
yang disebut papila dermal. Proyeksi tersebut diproyeksikan pada cap jari yang
merupakan pola unik yang tidak berubah selama hidup. Jaringan kapileryang
banyak pada lapisan papilar menyediakan nutrien untuk lapisan epidermaldan
memungkinkan panas merambat ke permukaan kulit. Reseptor sentuhan juga terdapat
dalam lapisan dermal.
2) Lapisan
reticular merupakan lapisan kulit paling dalam, mengandung banyak arteri dan
vena,kelenjar keringat dan sebaseus, serta reseptor tekanan. Baik lapisan
papilar maupun lapisan retikuler banyak mengandung serabut kolagen dan
serabutelastin. Adanya serabut elastis tersebut menyebabkan kuilt orang muda
lebihelastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut elastis
danlapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang. Pada seluruh dermis juga
mengandung fibroblas, sel-sel adiposa, berbagai jenis makrofag yang sangat
penting bagi pertahanan tubuh dan berbagai jenis selyang lain.
Dermis juga memiliki
banyak pembuluh darah, yang memungkinkan berperan melakukan regulasi suhu
tubuh. Bila suhu tubuh meningkat, arterioldilatasi, dan kapiler-kapiler dermis
menjadi terisi dengan darah yang panas.Dengan demikan memungkinkan panas
dipancarkan dari permukaan kulit keudara. Bila suhu lingkungan dingin, maka
panas tubuh harus disimpan, untuk itukapiler dermal berkontriksi sehingga darah
tidak banyak menuju permukaan kulit,dengan demikian sedikit panas tubuh
dipancarkan keluar tubuh.Dermis juga kaya akan pembuluh limfa dan
serabut-serabut saraf. Banyak ujung saraf berakhir pada dermis berubah menjadi
reseptor khusus, sehinggamampu mendeteksi perubahan perubahan yang terjadi di
lingkungan yangkemudian disampakan ke otak.
2.
Derivat
Kulit
Rambut,
kuku, dan kelenjar kulit merupakan derivat dari epidermis meskipun berada dalam
dermis, mereka berasal dari stratum germinativum yang tumbuh ke arah bawah ke
bagian yang lebih dalam dari kulit.
a. Kelenjar
kulit
Kelenjar
kulit dibedakan menjadi dua macam yaitu kelenjar sebasea (kelenjar minyak) dan
kelenjar keringat.
1) Kelenjar
minyak Terdapat hampir di semua permukaan kulit kecuali di daerah-daerah yang tidak
berambut seperti telapak tangan dan telapak kaki. Saluran kelenjar minyak
biasanya bermuara pada bagian atas folikel rambut, tetapi pada beberapa terbuka
langsung ke permukaan kulit, seperti pada glans penis, glans klitoris, dan
bibir.Sekresi kelenjar minyak disebut sebum, merupakan campuran dari zat-zat berminyak
dan pecahan-pecahan sel. Sebum berfungsi sebagai pelumas yangmemelihara kulit
tetap halus, serta rambut tetap kuat. Kelenjar minyak menjadi sangat aktif
selama pubertas sehingga kulit cenderung berminyak selama periodeini. Sering
sebum mengumpul pada suatu tempat, mengering, dan kadangmengandung bakteri,
membentuk gangguan kulit yang disebut“blackheads”. Kadang-kadang kelenjar
minyak mengalami infeksi aktif membentuk “ jerawat”.
2) Kelenjar
keringatMerupakan kelenjar eksokrin yang ekskresinya dikeluarkan melalui
pori-pori yang tersebar luas di seluruh permukaan kulit. Kelenjar keringat
dibedakanmenjadi dua macam berdasarkan sekresinya, yaitu: kelenjar ekrin dan
kelenjar apokrin, kelenjar ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh
memproduksikeringat jernih yang terutama mengandung air, NaCl, dan urea,
sedangkan kelenjar apokrin dijumpai pada ketiak dan daerah genital. Di
sampingmensekresikan air, NaCl, dan urea, kelenjar ini juga mensekresikan zat
dari bahandasar protein bersusu yang merupakan medium ideal untuk
mikroorganisme yangberada dalam kulit.Kelenjar keringat berada di bawah
pengendalian sistem saraf, merupakan bagianpenting dari alat regulasi suhu
tubuh. Bila suhu lingkungan cukup panas, makakelenjar keringat akan
mensekresikan keringat ke permukaan tubuh untuk kemudian diuapkan airnya.
Penguapan ini menggunakan panas tubuh, sehinggapenguapan keringat berlaku
sebagai sistem keadaan darurat untuk membebaskanpanas apabila sistem pendingin
kapiler tidak bekerja dengan baik untuk memelihara homeostatis.Kedua jenis
kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa Latin:myo=otot), sel
epitel khusus yang terletak antara sel kelenjar dan lamina basalis dibawahnya.
Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yangsudah
menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel
mioepiteldikendalikan oleh sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam
tubuh.
b. Rambut
Rambut
dijumpai di seluruh permukaan tubuh kecuali pada permukaan tangan,permukaan
kaki, dan bibir. Rambut dibungkus oleh folikel rambut, yaitu suatu invaginasi
epidermis yang terjadi selama periode pertumbuhan dengan suatu pelebaran ujung
yang dinamakan bulbus rambut. Bagian rambut yang berada didalam folikel rambut
disebut akar rambut. Rambut dibentuk oleh mitosis sel-selepithelial germinal
yang mengalami deferensiasi menjadi sel-sel yang membentuk medula rambut,
korteks rambut, dan kutikula rambut. Sel-sel yang lebih tua didesak menjauh
dari daerah pertumbuhan ini, mereka mati dan mengalami keratinisasi,membentuk
bagian membesar dari pangkal rambut.
Suatu rambut terdiri
dari tiga lapis, bagian pusat disebut medula, yang dikelilingi pertama-tama
oleh korteks pelindung dan kemudian oleh kutikula. Lukapada kutikula
menyebabkan ujung rambut terbelah. Folikel rambut dipisahkan daridermis oleh
membran hialin non seluler yang disebut membran glasi, yang merupakan penebalan
dari membran basalis. Warna rambut ditentukan oleh jumlahpigmen dalam korteks
rambut. Bila struktur rambut diamati dengan cermat, akan nampak umumnya
tertanammiring pada kulit. Di bagian dalam dermis terdapat pita kecil dari otot
polos yangdisebut pili arektor, menghubungkan salah satu sisi folikel rambut ke
lapisan papiladermis. Bila otot ini berkontraksi pada saat dingin atau takut, maka
batang rambutakan ditarik ke atas ke posisi yang lebih vertikal. Fenomena ini
pada manusia sering disebut “tegak bulu roma”. Aktivitas otot pili arektor juga
memberikan tekanankepada kelenjar minyak di sekitar folikel, menyebabkan
sejumlah kecil sebumdibebaskan.Data tentang rambut:
1.Kecepatan pertumbuhan sehelai rambut:
rata-rata 0,3 mm/ hari.
2.Kedalaman rambut di bawah kulit
kepala: 4mm.
3.Diameter sehelai rambut: 45 mikron.
4.Dalam keadaan normal,
sehelai rambut yang kering dapat diperpanjang 30%,sedang rambut basah dapat diperpanjang 50%.
5.Jumlah rambut yang gugur setiap hari
yakni 50- 100 helai.
6.Daya tahan rata-rat sehelai rambut:
100 gram.
7.Di atas 1 cm² kulit kepala kira-kira terdapat 200
helai rambut.
c.
Kuku
Kuku merupakan derivat epidermis yang
berupa lempeng-lempeng zat tanduk terdapat pada permukaan dorsal ujung jari
tangan dan jari kaki. Kuku terdiri daribagian akar dan bagian badan. Dilihat
dari atas, pada bagian proksimal badan kukuterdapat bagian putih berbentuk
bulan sabit yang disebut lunula. Warna putih lunuladisebabkan epitel yang lebih
tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnyaepitel dibawahnya sehingga
transmisi warna pembuluh darah kurang dipancarkan.Seperti halnya rambut, kuku
tersusun atas zat-zat mati, yaitu lapisan kompak dari epitel yang mengalami
pertandukan.
Kuku
tumbuh ke arah distal, meluncur diatas kulit dasar kuku yang dikenal sebagai
hiponikium, yang melanjutkan diri keepidermis yang meliputi permukaan ventral
jari-jari. Perluasan epidermis berzattanduk pada ujung proksimal lipatan kuku
adalah eponikium atau kutikula.Kuku hampir tidak berwarna tetapi nampak
kemerahan karena warna darahyang berada di dalam kapiler di bawah kuku. Bila
seseorang mengalami sianotik karena kekurangan oksigen dalam darah menyebabkan
kuku berwarna biru.Bagian-bagian kuku adalah:
1.Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku
yang baru.
2.Dinding kuku (nail
wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagianpinggir dan atas.
3.Dasar kuku (nail bed):merupakan bagian
kulit yang ditutupi kuku.
4.Alur kuku(nail groove) : merupakan
celah antara dinding dan dasar kuku.
5.Akar kuku (nail
root):merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dindingkuku.
6.Lempeng kuku (nail
plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingidinding kuku.
7.Lunula : merupakan
bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kukuberbentuk bulan sabit, sering
tertutup oleh kulit.
8.Eponikium : merupakan
dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupibagian permukaan lempeng
kuku.
9.Hiponikium : merupakan dasar
kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (freeedge) menebal.
2.2
Peradangan pada Kulit
A. Definisi
Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam dan
juga gatal pada kulit. Namun jangan takut karena penyakit ini tidak menular,
tetapi biasanya diturunkan melalui keluarga. Sifat dari penyakit ini berulang
sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara total. Jika radang kulit ini
terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan sembuh dengan total.
Ada baiknya mengetahui penyebab radang kulit. Hal
ini dimaksudkan ketika penyakit ini datang bisa lebih mudah mencari obat untuk
menyembuhkan radang kulit. Penyebab radang kulit diantaranya karena penggunaan
kosmetik yang tidak sesuai, alergi terkena bahan-bahan perhiasan imitasi,
alergi terkena kain yang bersifat kasar, alergi dengan detergen ataupun cairan
untuk mencuci lainnya, penggunaan jam tangan, alergi terhadap penggunaan ponsel
bahkan alergi terhadap makanan tertentu.
Gejala yang ditimbulkan jika radang kulit ini hadir
di kulit adalah akan timbul rasa yang sangat gatal yang dilanjutkan dengan
timbulnya lepuhan di kulit yang berwarna merah. Lepuhah ini dapat pecah dan
akan mengeluarkan cairan. Bila cairan ini dibiarkan akan mengering dan akan
menimbulkan kerak pada kulit.
Jika gejala radang pada kulit sudah hadir maka
hindari kontak dengan alergen (bahan yang menyebabkan alergi). Biasanya akan
timbul kebingungan untuk mengingat bahan yang menyebabkan alergi. Namun yang
bisa Kita perhatikan dimana letak radang kulit yang timbul. Jika terjadi muka,
kemungkinan disebabkan pemakaian kosmetik yang tidak sesuai. Namun jika terjadi
pada pergelangan tangan tempat dimana biasanya menggunakan jam tangan,
kemungkinann karena tekananan pemakaian jam tangan tersebut.
Gejala radang yang ditemukan di daerah tempat
pemakaian kosmetik bisa jadi disebabkan karena pemakaian perhiasan tersebut.
Namun jika terjadi pada tangan dan jari-jari bisa jadi disebabkan karena
penggunana deterjen ataupun penggunaan cairan untuk mencuci lainnya. Selain itu
jika rasa gatal ini timbul, hindari untuk menggaruknya. Sebaiknya gunakan krim
pelembab. Hal ini mencegah kulit mengering yang rentan menimbulkan rasa gatal.
Obat anti alergi juga bisa menyembuhkan radang kulit. Jika sudah sangat
mengganggu dan untuk menghindarkan terjadinya infeksi alangkah baiknya untuk
memeriksakan kepada dokter agar diberikan penanganan untuk menyembuhkan radang
kulit dengan lebih baik.
B.
Penyakit Peradangan Pada Kulit
1.
Dermatitis – Peradangan Pada Kulit
Penyakit dermatitis Dermatitis adalah suatu
kondisi umum yang biasanya tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini
dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan percaya diri. Langkah perawatan
diri dan obat-obatan dapat membantu mengobati penyakit dermatitis.
Pengertian dermatitis adalah istilah
umum yang menggambarkan suatu peradangan pada kulit. Ada berbagai jenis
dermatitis, termasuk dermatitis seboroik dan dermatitis atopik (eksim).
Meskipun gangguan tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi dalam
berbagai bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak, memerah
dan kulit gatal.
Dermatitis adalah istilah yang luas yang
mencakup berbagai gangguan yang semua mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa
jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh, sedangkan yang
lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis dermatitis memiliki penyebab
yang diketahui, sedangkan yang lainnya tidak. Namun, penyakit dermatitis selalu
berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan berat, menggaruk,
zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak
langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena
ditelan (seperti alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus menerus
atau menggosok akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.
Bagaimana
Dermatitis Terjadi?
Dermatitis mungkin merupakan reaksi
singkat untuk substansi. Dalam kasus seperti itu dapat menghasilkan
gejala-gejala, seperti gatal dan kemerahan, hanya beberapa jam atau hanya satu
atau dua hari. Dermatitis kronis bertahan selama jangka waktu tertentu. Tangan
dan kaki sangat rentan terhadap dermatitis kronis, karena tangan sering kontak
dengan zat-zat asing dan kaki berada di bagian bawah yang kondisinya hangat
lembab sehingga penggunaan kaus kaki dan sepatu dapat mendukung pertumbuhan
jamur.
Dermatitis kronis dapat mewakili salah
satu kontak, jamur, atau penyakit kulit lainnya yang tidak cukup di diagnosis
atau diobati, atau mungkin salah satu dari beberapa kelainan kulit kronis yang
tidak diketahui asalnya. Karena dermatitis kronis menghasilkan retak dan lecet
di kulit, semua jenis dermatitis kronis dapat menyebabkan infeksi bakteri.
Terdapat berbagai jenis penyakit dermatitis, namun dermatitis kontak dan
dermatitis atopik merupakan jenis yang paling sering ditemukan.
2.3 Infeksi pada Kulit
A. Defenisi
Penyakit infeksi kulit adalah penyakit
yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk
menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak
merespon terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yang membuktikan bahwa
frekuensi yang tepat dari penyakit kulit,namun kesan umumsekitar 10-20 persen
pasien mencari nasehat medis jika menderita penyakit padakulit. Matahari adalah
salah satu sumber yang paling menonjol darikanker kulit dantrauma terkait. Penyakit
kulit untuk sebagian orang terutama wanita akan menghasilkan kesengsaraan,
penderitaan, ketidakmampuan sampai kerugian ekonomi. Selain itu,mereka
menganggap cacat besar dalam masyarakat. Namun akibat kemajuanteknologi dan
perkembangan ilmu kedokteran bekas luka kulit dapat berhasil dilepasdengan
perencanaan plastik, terapi laser, pencangkokan kulit dan lain
sebagainya.Gejala-gejala penyakit pada kulitdapat menjadi parah jika tidak
diobati, kadang-kadang bahkan menyakitkan. Beberapa penyakit radang kulit dapat
menyebabkan jaringan parut dan pengrusakan. Gejala-gejala penyakit kulit pun
perlu dirawat untuk mengontrol tingkat keparahan dan perkembangannya.
B. Macam-Macam Penyakit
Infeksi Pada Kulit
1. Eksim(ekzema)Ditandai
dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatalterutama pada
malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah, bengkak,
melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.
Penyebabnyakarena
alergi terhadap rangsangan zatkimia tertentu, maupun kepekaan terhadapmakanan
tertentu seperti udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dllPencegahan : Menghindari
hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.
2. Kudis (Skabies)Gejala : timbul gatal
hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari tangan, di bawah ketiak,
pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling puting payudara),
dan permukaan depan pergelangan.Kudis mudah menular ke orang lain baik secara
langsung maupun tidak langsung(handuk, pakaian, dll).Pencegahan : kudis lebih
sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk, jadimemelihara kebersihan
tubuh adalah wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit ini.
3. Kurap Penyebab : jamur Gejala : kulit
menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair,dan
terasa gatal. kemudian timbul bercak keputihan.Pencegahan : jaga kebersihan
kulit terutama di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.
4. Bisul (Furunkel)Bisul disebabkan
karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulitmelalui folikel
rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudianmenimbulkan infeksi
lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lainkebersihan yang
buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yangmenyumbat pori
dan pemakaian bahan kimia.
5. Campak (Rubella)Gejala dari penyakit
ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badanterasa lesu, tidak nafsu
makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejalatersebut timbul ruam
merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagiantubuh.
6. Kusta adalah
penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacteriumlepra yang
interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya
dapatmenyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem
endotelial, mata,otot, tulang, dan testis
Tanda pasti kusta adalah:
1. Kulit dengan bercak putih atau
kemerahan dengan mati rasa
2. Penebalan dalm saraf tepi di sertai
kelainan berupa mati rasa dankelemahan pada otot tangan, kaki, dan mata
3. Pada pemeriksaan kulit BTA +
7. Lepra
Gejala:
biasanya gejala awalnya kulit terlihat mengkerut bahkan jika penyakittersebut
sudah akut kumannya perlahan-lahan akan memakan kulit dan daging anda, jika
anda merasa telah terkena penyakit kulit jenis ini segeralah berobat ke dokter
karena jika di biarkan penyakit kulit ini dapat menjadi momok yang menakutkan.
8. Cacar air (Frambusia)Penyebab
penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus bakteriTrypanosoma. Penyakit
ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian, tempattidur dan keropeng
penderita. Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena Frambusiamirip dengan buah
frambus yang berbintil-bintil ranum. Gejala : Bintil,Frambus,Cacar Air.
9. Panu atau panau adalah salah satu
penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,penyakit panu ditandai dengan bercak
yang terdapat pada kulit disertai rasagatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merahtergantung warna kulit
si penderita.Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun
begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.Cara pencegahan
penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihankulit, dan dapat
diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat jugadiobati
dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur
sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panau.
10.Infeksi Jamur Kulit dapat tumbuh di
permukaan kulit kita, dan menyebabkan kerusakantekstur kulit sehingga terlihat
buruk.Belum lagi, rasa gatal yang sering menyerang menyertai infeksi jamur
tersebut. Jikatidak segera di atasi, jamur kulit dengan cepat menyebar ke
jaringan kulit yang lebihluas.
2.4 Alergi pada Kulit
Jenis-jenis Alergi kulit :
A.
Alergi kulit jenis Dermatitis Atopik
(Eksim)
Dermatitis atopik sering terjadi pada anak-anak,
walaupun pada dewasa muda juga biasa terjadi dan bisa terus ke dalam kehidupan
dewasa. Ruam dermatitis atopik terjadi di mana seseorang terkena goresan. Pada
bayi, ruam terjadi di pipi dada, dan kulit kepala. Anak yang lebih besar dan
dewasa biasanya memiliki ruam di kulit lipatan siku dan di belakang lutut,
meskipun mungkin juga terjadi pada wajah, leher, tangan, kaki dan punggung.
Ruam ini merah, sering serpih atau merembes, dan lepuh kecil atau benjolan.
Sering terjadi excoriations atau daerah alergi kulit yang rusak dari
agresifitas garukan.
B.
Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) dan
Angioedema (Pembengkakan)
Urtikaria adalah sebuah ruam gatal yang dapat
terjadi pada semua usia. Ruam ini muncul sebagai akibat pengangkatan benjolan
merah dari berbagai bentuk dan ukuran, dan biasanya berlangsung selama beberapa
menit hingga berjam-jam. Pembengkakan kadang-kadang sejalan dengan urtikaria
yang biasa disebut angioedema (biasanya pembengkakan pada bibir, mata, dan
tangan dan kaki). Angioedema biasanya tidak gatal atau merah, ia cenderung
untuk membakar, menyengat atau menyebabkan sensasi kesemutan. Parah
pembengkakan ini kemampuan untuk bernapas bisa berbahaya dan bahkan mengancam
jiwa.
C.
Alergi kulit jenis Kontak Dermatitis
Kontak dermatitis ini disebabkan dari kontak kulit
yang dapat menjadi alergi kulit dengan zat yang menyebabkan reaksi seperti
ruam. Orang bereaksi terhadap berbagai bahan kimia, termasuk kosmetik, pewarna
rambut, logam, obat topical, dan sebagainya. Contoh dari dermatitis kontak
adalah ruam dari poison ivy, yang sangat gatal dan muncul sebagai lepuh cairan
dan kerak setelah kontak dengan tanaman. Ruam dermatitis kontak ini dapat terlihat
seperti dermatitis atopik, tapi bintik merah itu biasanya terletak hanya di
daerah kontak dengan bahan kimia. Lokasi umum meliputi wajah, terutama kelopak
mata, leher, tangan dan kaki.
Dermatitis
Kontak untuk logam, seperti di perhiasan resleting pada pakaian, biasanya
terjadi pada pergelangan tangan leher, tangan, telinga dan di pinggang.
Makasih kang sngat membantu, izin materi untuk tugas di sekolah :)
BalasHapus